Karakter akan terbentuk sebagai hasil pemahaman 3 hubungan yang pasti dialami setiap manusia (triangle relationship), yaitu hubungan dengan diri sendiri (intrapersonal), dengan lingkungan (hubungan sosial dan alam sekitar), dan hubungan dengan Tuhan YME (spiritual). Setiap hasil hubungan tersebut akan memberikan pemaknaan/pemahaman yang pada akhirnya menjadi nilai dan keyakinan anak. Cara anak memahami bentuk hubungan tersebut akan menentukan cara anak memperlakukan dunianya. Pemahaman negatif akan berimbas pada perlakuan yang negatif dan pemahaman yang positif akan memperlakukan dunianya dengan positif. Untuk itu, Tumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak usia dini, salah satunya dengan cara memberikan kepercayaan pada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu mereka lebih mampu untuk bereksplorasi dengan sendirinya, tidak menekannya baik secara langsung atau secara halus, dan seterusnya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ingat pilihan terhadap lingkungan sangat menentukan pembentukan karakter anak. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkungan baik dan sehat akan menumbuhkan karakter sehat dan baik, begitu pula sebaliknya. Dan yang tidak bisa diabaikan adalah membangun hubungan spiritual dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan spiritual dengan Tuhan YME terbangun melalui pelaksanaan dan penghayatan ibadah ritual yang terimplementasi pada kehidupan sosial. http://www.blog-guru.web.id/2012/03/pendidikan-karakter-pada-anak-usia-dini.htmlanalisis artikelBerdasarkan artikel yang saya baca, karakter pada anak akan mulai terbentuk sejak anak berusia 0-6 tahun karena pada saat itu otak anak akan berkembang sangat cepat, dimana pada usia itu otak anak akan lebih mudah menerima dan menyerap berbagai informasi serta pada masa-masa ini pulalah mulai terbentuk perkembangan fisik, mental maupun spritual pada diri anak. Dan karakter yang terbentuk pada anak dikatakan sebagai hasil pemahaman yang berhubungan dengan diri sendiri, lingkungan anak dan hubungan anak dengan Tuhan YME atau spritual. Sehingga dengan demikian kita sebagai pendidik ataupun orangtua dituntut untuk menanamkan kepercayaan pada diri anak dimana dimulai pada diri kita sendiri dalam memberikan kepercayaan kepada anak untuk mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, membantu mengarahkan anak mengembangkan potensinya serta memberikan motivasi kepada anak dalam mengembangkan potensinya itu sehingga membuat anak mampu bereksplorasi, membantu anak dalam membangun hubungan spritual dengan Tuhan YME.Dan terakhir membantu anak untuk membiasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan teman sebayanya dimana yang kita ketahui bahwa lingkungan juga salah satu yang menentukan dalam membentuk karekter pada diri anak, misalnya saja jika anak di didik dalam lingkungan yang baik maka karakter anakpun juga akan baik dan sebaliknya jika anak dididik dalam lingkungan yang tidak baik maka karakter anakpun terbentuk tidak baik contoh anak suka mengejek teman disekolah dan sebagainya. Jadi, agar anak memiliki karakter yang baik maka bentuklah karakter anak mulai sejak anak berusia dini karena pada masa-masa itulah yang akan lebih mudah membentuk karakter pada diri anak dan pada masa itu disebut masa emas atau golden age